loading

Results For: adios amorchristian nodal cover victor mendoza

Nothing Found

Sorry, but nothing matched your search terms. Please try again with some different keywords.


Related Post

Merdeka?, Gerakan Warga GKJW, Gerakan Warga GKJW.org

1. Merdeka?Merdeka?



Artikel - Berbicara tentang agama dan kehidupan beragama di Indonesia memang tak akan  pernah ada habisnya.  Sudah saatnya  ketika berbicara tentang agama, kita memakai kacamata yang berbeda dari yang selama ini kita pakai, dengan kata lain, melihatnya haruslah dari berbagai sudut pandang. “The Meaning and The End of Religion” karya

Mengurai Kontroversi Seputar Salam Lintas Agama, Gerakan Warga GKJW, GKJW

2. Mengurai Kontroversi Seputar Salam Lintas AgamaMengurai Kontroversi Seputar Salam Lintas Agama



Artikel - (Tulisan pertama dari dua tulisan) 1. Catatan Pengantar Sejak “Majelis Ulama Indonesia (MUI)” Jawa Timur mengeluarkan tausiyahnya melalui suratnya No. 110/MUI/JTM/2019, yang menilai salam lintas agama sebagai syubhat yang dapat merusak kemurnian aqidah, telah menyulut kontroversi. Seperti diketahui, salam lintas agama akhir-akhir ini lazim dipraktekkan di Indonesia, seperti yang selalu

Layak Menderita karena Injil, Gerakan Warga GKJW, UMKM GKJW.org

4. Layak Menderita karena InjilLayak Menderita karena Injil



Renungan - 2 Timotius 1 : 8-12a Timotius merupakan murid Paulus yang sangat dikasihinya. Surat Paulus yang ditujukan kepada Timotius bertujuan untuk memberikan semangat dan kekuatan kepada diri Timotius dalam melaksanakan tugas pelayanannya di Efesus. Timotius masih muda dan mengemban tugas yang sangat berat dalam menghadapi para bidat (ajaran filsafat atau

GKJW Propaganda Sehat

5. Propaganda SehatPropaganda Sehat



Artikel - Mengawali tahun 1918, bulan Januari penyakit flu muncul di Eropa, Spanyol. Lalu orang menyebut Virus Spanyol. Virus baru lewat udara. Cepat, ganas menyebar ke antero dunia. Virologis Amerika Jeffery Taubenberger menulis, masa ini sejarah pandemi paling ganas dalam sejarah. Dengan menyebut, "The Mother of All Pandemics". Sejarawan Colin Brown dalam