gkjw.org -Batavia, sehari setelah Natal. 26 Desember 1932 para pns nya Hindia Belanda turun ke jalan. Dengan memakai seragamnya, jas, pantalon putih lengkap topi helmnya. Para Ambtenaar ini demo sambil mengacungkan poster tuntutannya : "Pemerintahlah yang membuat kami memberontak, Turunkan harga, Naikkan gaji pegawai…"
2 – Propaganda Sehat 2 – Propaganda Sehat
3 – Semua ber-ikhtiar - H+3 PSBB.sby 3 – Semua ber-ikhtiar - H+3 PSBB.sby
Jaman Malaise, jaman meleset, resesi depresi dunia semua kena. Tak terkecuali pemerintah Hindia Belanda," APBN"nya seperti besar pasak dari tiangnya.
Awalnya pemerintah Hindia Belanda membentenginya dengan politik deflasi. Kebijaksanaan penurunan upah kerja, pajak, harga sewa tanah sampai menurunkan harga komoditas. Arus kas uang tetap masih kurang.
Lalu BEZUINIGINGEN ( penghematan), memangkas anggaran anggaran yang dirasa tidak mendesak. Ternyata masih tidak mempan pula.
Dan akhirnya, kebijaksanaan OVERCOMPLEET (pengurangan pegawai) dilakukan, seperti perusahaan partikelir.
Merujuk catatan "Statistical Pocketbook" 1941, tahun 1928 jumlah ambtenaar 89.163 berkurang menjadi 64.369 di tahun 1940.
Terjadilah PHK PNS nya Hindia Belanda waktu itu. Ambtenaar yang tersisa pun harus mau gaji dipotong separuh.
Demo besar besaran para Ambtenaar itu berlangsung tertib dan damai. Sehingga pemerintah Hindia Belanda tidak mengerahkan tentara elitnya. Mungkin mereka menyadari memang di jaman susah. Di luaran sana sangat banyak yang lebih tidak beruntung.
Disaat saat seperti ini, kiranya tidak muncul PEMENANG dan PECUNDANG. Apalagi mengail di air yang keruh… Masih bisa tertawa di tengah penderitaan.
H+2 PSBB. sby
Hadiyanto, bit.ly
embeumkm.com
