Artikel - Seorang santri sedang membersihkan aquarium Kyainya, ia memandang ikan arwana dengan takjub. Gak sadar Kyainya sudah berada di belakangnya. "Kamu tau berapa harga ikan itu?". Tanya sang Kyai. "Gak tahu". Jawab si Santri. "Coba tawarkan pada tetangga sebelah!!". Perintah sang Kyai. Ia memfoto ikan itu dan menawarkan ke tetangga... Kemudian kembali menghadap sang
-
Petualangan seru bersama Sam
-
IBADAH NUANSA PEMUDA 30 JUNI 2024 GKJW BABATAN
-
NAMAKU FEBI ngeshortsdulu divatheseries shorts
-
Neo Mengajari Bayi Hewan Memakai Pakaian Kebiasaan Baik Lagu Lucu BabyBus Bahasa Indonesia
-
Beruang Putih Kutub Oddbods Kartun Lucu OddbodsIndonesia AUKartun Anak shorts
-
Meleleh Unfrozen in Indonesian Dongeng Bahasa Indonesia IndonesianFairyTales
-
Semua Kitab Suci Mengapa Hidup Kudus jadi Syarat Kekristenan
-
PENIUP SULING KOTA HAMELIN Dongeng Bahasa Indonesia Cerita2 Dongeng Dongeng sebelum tidur

2. Refleksi Rumahan #27: Kakang Kawah Adhi Ari-ariRefleksi Rumahan #27: Kakang Kawah Adhi Ari-ari
Renungan - Refleksi Rumahan #27: Kakang Kawah Adhi Ari-ari Ada aku yang lain dalam tiap kehadiran manusia, begitulah setidaknya tradisi kearifan yang hidup mengalir dalam darahku. Bahwa yang disebut 'aku' itu tidak pernah benar-benar sendiri. Dia hadir di dunia bersama aku bawaan, aku pemberian, dan aku pendahulu. Sulit membayangkan mengenai hal itu

3. Dokter Merawat Bangsa – H+25 PSBB.SbyDokter Merawat Bangsa – H+25 PSBB.Sby
Artikel - Saat itu, pandemi Flu Spanyol di Hindia Belanda. Semua negara termasuk Hindia Belanda di buat kalang kabut. Klinik kesehatan rumah sakit penuh sesak orang berobat yang obatnya belum ada. Dinas kesehatan rakyat Hindia Belanda hanya mengandalkan kina dan aspirin. Pil yang sudah teruji masa pandemi malaria tapi untuk flu