Allah tidak pernah ingkar janji



gkjw tidak ingkar janji

Bacaan: Kejadian 21 : 1- 7

Bapak, ibu, dan anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Menanti adalah sesuatu yang membosankan, itulah salah satu ungkapan Bahasa Indonesia yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena dirasa membosankan, maka yang sering terjadi adalah seseorang yang menanti tersebut kemudian tidak sabar, muncul berbagai macam pikiran, bahkan ada yang sampai putus asa.

Perikop kita sore ini secara khusus mengisahkan pengalaman iman Abraham yang lebih dikenal sebagai "Bapa Orang Beriman". Penantian akan janji Allah kepada Abraham tentang lahirnya seorang anak melalui ibu Sara memerlukan waktu yang sangat panjang, dari ketika Abraham masih muda sampai dengan dia berusia lanjut. Tetapi janji Allah kepada Abraham digenapi ketika Abraham genap berusia 100 tahun (Kejadian 21 : 5), dan inilah yang menyebabkan Sara tertawa karena ia melahirkan seorang anak yaitu Ishak pada masa tuanya.

Bapak, ibu, dan anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Dari kisah yang kita renungkan sore ini ada pengajaran yang bisa kita peroleh :
1. Allah yang berjanji Dia setia dan tidak pernah ingkar janji.
Penggenapan janji Allah kepada Abraham memerlukan waktu yang panjang (bertahun-tahun), tetapi janji itu diucapkan langsung oleh Allah, dan Allah tetap setia dan tidak pernah lupa dengan janjiNya, meskipun menurut ukuran manusia penggenapan janji itu sepertinya sudah terlambat, tetapi kita perlu ingat bahwa waktu penggenapan janji itu kapan adalah hak Tuhan yang mempunyai otoritas menentukan, manusia tidak bisa memaksa Tuhan untuk menuruti kemauannya.

2. Umat Allah perlu memegang teguh janjiNya.
Kelahiran Ishak merupakan wujud penggenapan janji Allah. Hal ini berarti Tuhan memperhatikan kerinduan Sara akan lahirnya keturunan yang pada pasal sebelumnya digambarkan jumlahnya seperti bintang di langit (Kejadian 15 : 5). Hal ini menggambarkan bahwa keturunan Ishak akan diberkati Allah sehingga kelak menjadi bangsa yang besar. Era Perjanjian Lama, keturunan banyak adalah simbol keluarga yang diberkati saat itu, selain juga diimbangi harta yang berlimpah menjamin kehidupannya.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus,
Kehidupan kita saat-saat ini juga kita rasakan bersama dalam situasi dan kondisi yang memprihatinkan, jenuh, bahkan mungkin membosankan akibat pandemi Covid-19, kegelisahan, kekuatiran sering menyelimuti hidup kita, dan berbagai hal yang kita alami yang menjadikan perasaan kita tidak nyaman atau gelisah.

Berdasarkan firman sore ini marilah kita tetap memegang teguh janji Tuhan dan yakinlah bahwa Tuhan yang memperhatikan Abraham dan Sara, juga senantiasa akan memperhatikan, menyertai dan memelihara hidup kita dalam berbagai keadaan, sehingga kita tidak perlu kuatir menghadapi dan menjalani hidup bersama keluarga kita. Kekuatiran memang menjadikan manusia waspada dan berupaya menghindari hal yang tidak baik. Namun bahwa Tuhan berjanji membersamai kita itu nyata bagi orang yang hidup benar. Begitulah kesaksian penulis Mazmur 91. Tuhan Yesus mengatakan "..kesusahan sehari cukuplah sehari" (Matius 6: 34) artinya ada hal- hal yang perlu bagi kita, memohon dan berserah kepada Allah, ketika ada hal yang memang diluar kemampuan nalar kita serta memohon pertolongan-Nya. IA yang memanggil kita menjadi saksi-Nya pastilah setia dengan penyertaanNya. Sebab sebagai Sang Kepala Gereja, Ia menyanggupkan kita mampu menjadi saksi dan pelayan yang setia dalam segala keadaan (Ibrani 3: 6).

Akhirnya dalam I Petrus 5 : 7, Rasul Petrus pun mengingatkan kepada kita "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu"
Amin.

Dijabarkan dari renungan yang ditulis oleh Bpk. Pnt. Suryanto
KPTJ. GKJW LAWANG
Pdt. Sistrianto.

Title: Allah tidak pernah ingkar janji
Permalink: https://gkjw.org/372-allah-tidak-pernah-ingkar-janji/
Category: Renungan