loading

Author: Chrysta Andrea [11]

Yesus, Logos dan Tao: Belajar dan Berbagi dari Seorang Guru Taoisme (1), Gerakan Warga GKJW, GKJW.org



Artikel - ( Sambungan dari https://gkjw.org/673-yesus-logos-dan-tao-belajar-dan-berbagi-dari-seorang-guru-taoisme-1/ ) 3. Hidup Selaras dengan Tuntutan Tao Chuang Tzu berkata: “Orang-orang benar pada masa kuno tidak mengetahui apapun tentang mencintai kehidupan, mereka juga tidak mengetahui apapun tentang membenci kematian”. Lao Tzu juga menambahkan, “Hidup dan mati sudah ditakdirkan”, lagi kata Lao Tze, “sama konstannya dengan datangnya

Ikhtisar Setengah Perjalanan Kita (1), Gerakan Warga GKJW, GKJW.org



Artikel - (Bagian Kedua) ( Sambungan dari https://gkjw.org/584-ikhtisar-setengah-perjalanan-kita-1/ ) LGBTQI, pertama kali muncul dengan nama LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender), kemudian berubah menjadi LGBTQ (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Queer), yang terbaru ada LGBGTQI (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Queer/Questioning, dan Intersex), bahkan ada istilah yang belum populer yaitu LGBTQI2-S (Lesbian, Gay, Bisexual,

Pancasila - Trisila - Ekasila : Benarkah Pengkhianatan Terhadap Bangsa dan Negara , Gerakan Warga GKJW, Gerakan Warga GKJW.org



Artikel - (Catatan Refleksi dalam menyambut 50 Tahun Haul Bung Karno). 1. Catatan Pendahuluan RUU-HIP menuai polemik publik. Beberapa orang menuduh bahwa Pancasila yang diperas menjadi Trisila dan Ekasila adalah merupakan bentuk pengkhianatan terhadap bangsa dan negara. Benarkah? Tuduhan itu khususnya berkaitan dengan Pasal 7 draf RUU Haluan Ideologi Pancasila yang memuat

Becik Ketitik "Gendheng" Ketara, Gerakan Warga GKJW, UMKM GKJW.org



Artikel - Kalau anda itu menghayati budaya Jawa pastilah pernah mendengar pepatah bijak warisan leluhur orang Jawa yang berbunyi “Becik Ketitik Ala Ketara”. Pepatah ini terjemahan letterlijk-nya adalah “Yang Baik (akan) terbuktikan, Yang Busuk (akan) tersingkapkan”. Di baliknya terkandung bertumpuk makna agung mulia yang tak akan pernah cukup untuk dituliskan.   Kalaupun

Memaknai Liturgi di Tengah Pandemi Sebagai Upaya Memperdalam Mistisisme, Gerakan Warga GKJW, GeKaJeWe - gkjw.org



Artikel - Kehadiran virus Corona-19 menjadi pandemic bagi dunia. Virus yang tak kasat mata bahkan mematikan tersebut berupa molekul-molekul yang dengan mudah menempel di tubuh manusia dan benda yang ada di sekitar manusia menjadi sumber kegaduhan dunia. Akibatnya, untuk memutus rantai penularan virus Corona-19 tersebut muncul peraturan dari pemerintah untuk

Pancasila: Dari Puncak Kejayaan Majapahit Hingga Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Gerakan Warga GKJW, UMKM GeKaJeWe - gkjw.org



Artikel - Secara etimologis, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Jawa kuno, yang sebelumnya diserap dari bahasa Sansekerta dan Pali, yang artinya “sendi dasar yang lima” atau “lima dasar yang kokoh”. Mula-mula kata “sila” dipakai sebagai dasar kesusilaan atau landasan moral Buddhisme, yang memuat lima larangan. Sebagaimana disebutkan dalam Tripitaka, kelima

Merdeka, Gerakan Warga GKJW, Gerakan Warga GeKaJeWe



Artikel - Berbicara tentang agama dan kehidupan beragama di Indonesia memang tak akan  pernah ada habisnya.  Sudah saatnya  ketika berbicara tentang agama, kita memakai kacamata yang berbeda dari yang selama ini kita pakai, dengan kata lain, melihatnya haruslah dari berbagai sudut pandang. “The Meaning and The End of Religion” karya

Cinta itu Piara, Gerakan Warga GKJW, GKJW.org



Sastra - Ada begitu banyak lorong asing kehidupan yang belum sempat engkau sentuh Sahabat....... Namun mengapa engkau begitu mudah mengetukkan palu hakim atasnya? engkau belum paham sedikitpun akan alur likunya namun engkau sudah merasa berhak menentukan nilainya? Apa yang engkau takutkan jika engkau diam tenang tanpa mengkategorikan baik jahatnya elok buruknya boleh tidaknya untung ruginya atau apalah separasi biner yang mendasarinya...?? Kenapa engkau tidak

Ikhtisar Setengah Perjalanan Kita (1), Gerakan Warga GKJW, GeKaJeWe - gkjw.org



Artikel - (Bagian Ketiga) ( Sambungan dari https://gkjw.org/588-ikhtisar-setengah-perjalanan-kita-2/ ) Teologi Queer, sebuah pandangan orang-orang yang concern terhadap keberadaan orang-orang yang diwakili dengan emoji pelangi dalam gawai kita muncul setelah beberapa fokus teologi lain ‘merauo kesuksesan’, seperti Teologi Pembebasan (memberontak terhadap penindasan orang miskin) dan Teologi Hitam (melawan rasisme)[2]. Queer (kata sifat), secara

you're currently offline