Artikel - Ujaran "nggak rame" (tidak ramai, tidak banyak yang berkumpul, tidak berbondong-bondong yang datang, berkunjung, dan atau - belakangan ini memberi tanda jempol atau gambar hati) serta merta mudah dianggap menandakan adanya hal yang kurang. Pesta yang nggak rame berkonotasi si empunya hajad tidak memiliki banyak teman. Warung nggak rame
-
Tutorial Menggambar Mudah Tema
-
Ibadah Kontemporer Kenaikan Tuhan Yesus - GKJW Jember | 9 Mei 2024
-
Siaran Langsung i Cerita Kartun Bahasa Indonesia
-
75 Tips Bertahan Hidup untuk Mengarungi Badai Kehidupan
-
Campuran Unicorn Pelangi Berkilau DIY | Tutorial kerajinan warna-warni UOuE
-
iAaLIVEAcLima Mobil Kecil Berenang UOo| Pelajari Warna | Lagu Anak-anak | BabyBus Bahasa Indonesia
-
Tayo yang Terbaik #Shorts #TayoBahasaIndonesia
-
SECARIK KERTAS KUSAM || KPK GKJW Bondowoso 2024
2. Cangkir Kopi Douwe Egbert: Gadis Berhias MutiaraCangkir Kopi Douwe Egbert: Gadis Berhias Mutiara
Bineka - Kejayaan perdagangan dengan Asia Tenggara pada abad ke 18 membuat Belanda menjadi kekuatan ekonomi dunia. Seorang pedagang bernama Egbert Douwes memanfaatkan momentum ini. Ia mendirikan sebuah toko bernama De Witte Os (Kerbau Putih) di Joure, Friesland yang ada di bagian utara Belanda pada 1752. Toko itu menjual kopi, teh
3. “New Normal” : Sanggupkah GKJW Menelannya ?“New Normal” : Sanggupkah GKJW Menelannya ?
Artikel - (Tulisan Pertama) "New Normal", istilah itu tiba-tiba populer di paruh pertama tahun 2020 ini. Nyaris semua kalangan mendadak membicarakannya, paham atau tidak paham, kita dipaksa paham. Ngerti atau tidak ngerti, kita dipaksa ngerti. Mulai Presiden sampai pesinden dituntut melakoninya. Tidak boleh ada status "awam" dalam hal ini. Frasa “New Normal”