Kemurnian Hati untuk Mengasihi Tuhan dan Sesama



Kemurnian Hati untuk Mengasihi Tuhan dan Sesama GKJW

Bacaan : Matius 5: 21-37

Saudara-saudara yang diaksihi oleh Tuhan Yesus,
Ketika sedang berada di tempat umum, pastinya kita pernah menemui ada kalimat-kalimat peringatan yang di tempel di tembok maupun pintu masuk untuk menunjukkan suatu larangan tertentu. Misalnya saja, ketika kita sedang melewati jembatan yang dialiri sungai deras dan bersih terpasang papan yang bertuliskan "dilarang membuang sampah di sungai". Namun, masih saja ada orang yang tidak memperhatikan tulisan tersebut sehingga tetap membuang sampah di sungai. Atau melewati daerah Alun-alun kota Malang dan berencana duduk santai bersama keluarga di tempat tersebut. Coba amati, di bagian pinggir alun-alun tersebut ada papan yang bertuliskan "Dilarang berjualan di tempat ini".
Pernahkan bapak, ibu melihat tulisan tersebut saat singgah atau lewat Alun-Alun tersebut? (coba tanyakan dan minta warga meresponnya). Nah, apa yang terjadi dengan perintah larangan tersebut? Di taatikah? Nyatanya tidak. Masih banyak yang tidak menaatinya, bahkan secara terang-terangan melanggar larangan tersebut. Sebenarnya, apa yang terjadi sehingga masih banyak orang memaknai suatu peraturan atau larangan dengan mudah melanggarnya?

Saudara-saudara yang terkasih,
Firman Tuhan Hari ini mengenai peraturan atau hukum yang dibuat oleh Tuhan Yesus dalam bacaan Injil ini. Jangan membunuh, jangan berzinah, dan bersumpah adalah bagian yang mengisi bacaan kita hari ini. Selain hukum yang disampaikan tersebut, Tuhan Yesus menambahkan hukum perintah Allah. Hukum tambahan itu merupakan jiwa yang mendasari dan mencegah pelangaran terhadap hukum perintah Allah tersebut. Hukum tambahan Kristus juga diberikan dengan maksud supaya umat manusia jangan mudah melanggar hukum Allah. Sebab konsekwensi atau hukuman terhadap pelanggaran itu sangat berat. Dalam bacaan 1 (Ulangan 30: 15-20) disebutkan konsekwensi pelanggaran itu, yakni kecelakaan atau kematian atau kutukan. Hukum tambahan Kristus diberikan dengan dasar kasih-Nya kepada umat. Tuhan Yesus menginginkan umat-Nya bisa terhindar dari hukuman berat, dari kematian akibat melanggar hukuman Allah.

Terhadap hukum "Jangan membunuh" Tuhan Yesus menambahkan bahwa setiap orang yang marah kepada saudaranya harus dihukum. Sebab, kemarahan adalah penyebab awal terjadinya pembunuhan. Tidak ada pembunuhan yang terjadi tanpa adanya kemarahan pada diri pelakunya, baik yang membunuh orang lain, membunuh dirinya sendiri atau yang terlibat dalam peristiwa pembunuhan.

Begitu juga yang menghina saudaranya yang mengatakan saudaranya "kafir" atau "jahil" juga harus dihukum. Dua kata hinaan itu bisa memicu kemarahan dan kemudian jika memuncak akan menyebabkan orang melakukan pembunuhan. Jadi, perkataan atau perbuatan yang menyebabkan orang menjadi marah, apalagi kemudian menyebabkan orang melakukan pembunuhan adalah termasuk kejahatan yang harus dihukum. Karena itu, sebaiknya kita senantiasa bisa menjaga setiap perkataan dan perbuatan kita supaya senantiasa membawa damai sejahtera bagi orang lain. Dan senantiasa meminta tuntunan Roh Kudus dalam kehidupan kita setiap harinya.

Terhadap hukum "Jangan berzinah" Tuhan Yesus menambahkan "Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya". Pandangan mata dengan orang lain disertai nafsu itulah yang menjadi awal penyebab terjadinya perzinahan. Tuhan menghendaki kesucian hidup umat-Nya, kesucian dan kesatuan hidup rumah tangga bentukan-Nya supaya jangan sampai terjadi perceraian. Oleh karena itu, Tuhan Yesus menghendaki para pengikut-Nya mengendalikan mata dan seluruh anggota tubuhnya supaya jangan sampai terjatuh pada dosa dan pelanggaran baik secara langsung maupun tidak langsung.

Terhadap perintah "Jangan bersumpah" Tuhan Yesus menambahkan perintah "Jika Ya, hendaklah kamu katakan Ya. Jika tidak hendaklah kamu katakan tidak". Tuhan Yesus menghendaki kejujuran ada dalam diri setiap umat-Nya. Tuhan Yesus memberikan teladan perbuatan baik melebihi dari hukum yang tertulis dengan tindakan nyata dan bukan hanya sebuah hukum yang dihafalkan tetapi tanpa dikerjakan.

Intinya Tuhan Yesus menghendaki umat terkasihNya, menjalani kehidupan ini berawal dari HATI, yaitu Hati yang bersih mampu memandang setiap orang lain adalah layak untuk dikasihi dan dihargai. Jika kehidupan diawali dengan kesucian hati, maka melakukan hukum2 Tuhan adalah bukan hal yang sulit.

Dan memiliki kesetiaan kepada Tuhan dengan sungguh2 akan memurnikan hati kita, dan mengarahkan hidup kita kepada kehidupan yang penuh damai sejahtera.

Maka, lewat fiman hari ini mari kita berkomitmen untuk menghargai dan mengasihi orang lain dengan sungguh2. Karena dengan menghargai dan mengasihi orang lain berarti kita juga telah menghormati dan mengasihi penciptaNya. Dan selanjutnya kita setia kepada firman Allah dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Karena Firman Tuhan akan memurnikan hati dan kehidupan kita.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Title: Kemurnian Hati untuk Mengasihi Tuhan dan Sesama
Permalink: https://gkjw.org/473-kemurnian-hati-untuk-mengasihi-tuhan-dan-sesama/
Category: Renungan