Bersabar Dalam Penderitaan



Bersabar Dalam Penderitaan, Gerakan Warga GKJW, GKJW.org

Bacaan : 1 Petrus 4: 12-19
Judul: Bersabar Dalam Penderitaan

Saat ini kita bersama-sama sedang dihadapkan pada situasi, kondisi yang sangat berat yaitu virus corona (pandemi covid 19), apalagi bagi saudara kita umat Muslim yang saat ini sedang merayakan Idul Fitri. Lebaran tahun ini sangatlah beda dengan biasanya, yang biasanya bisa mudik, kumpul keluarga, saling bersilahturami, pokoknya merayakan kebersamaan dengan segala macam cara untuk semakin mempererat tali persaudaraan. Namun saat ini tidak demikian, bukan hanya berdampak bagi mereka (umat Muslim) tetapi juga bagi kita sendiri. Pergumulan bagi yang jauh dari keluarga seperti yang kerja ditempat jauh, sedang menempuh pendidikan luar daerah, yang tidak bisa mudik. Kepanikan terjadi dalam hidup kita dalam menghadapi PSBB ini juga, bagaimana kita bisa memenuhi kebutuhan hidup (dalam segi ekonomi), harus belajar dirumah (libur sekolah) dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagaamaan, serta kegiatan lainnya. Beberapa contoh persoalan ini termasuk penderitaan yang sedang kita alami sekarang. Rasa rindu untuk bersua dengan keluarga, saudara dan teman-teman tentu sudah terkumpul dalam benak kita masing-masing.

Dalam bacaan kita ini, Rasul Petrus mengingatkan dan menguatkan jemaat yang sedang mengalami penderitaan. Rasul Petrus menasihati tentang pentingnya bersabar di tengah penderitaan sehingga tidak menganggap aneh penderitaan itu atau terkejut olehnya, seakan-akan telah terjadi hal tidak terduga. Rasul Petrus juga menasihati agar setiap orang untuk berbahagia saat menderita karena nama Kristus.  Hal ini mempersiapkan kita untuk kemuliaan kedatangan-Nya.

Penderitaan tentu tidak mengenakkan bukan? Setiap dari kita pernah menderita. Sebagai persekutuan orang percaya, juga tidak lepas dari penderitaan. Pencobaan ini merupakan pengalaman yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan orang percaya. Meski begitu kita tidak boleh gamang dengan sikon ini, karena kita memiliki Allah yang hebat, Allah El Shaddai, yang tidak pernah meninggalkan kita, dan Allah tidak mungkin memberi ujian yang melebihi kekuatan kita. Tak seorang pun manusia di dunia ini yang mau menderita dalam menjalani hidup.  Pasti yang diinginkan dan diimpikan oleh semua orang adalah hidup bahagia, bersukacita senantiasa.

Ada cara yang dapat kita lakukan dalam menghadapi segala persoalan yang ada, bersabar dalam penderitaan, yaitu yang pertama dengan kita berserah penuh kepada Kristus dengan iman yang teguh dan setia kepada-Nya. Meskipun penderitaan itu terasa berat, namun bukan untuk menghancurkan kita. Semua persoalan, penderitaan menguji kesungguhan hati, kekuatan, kesabaran dan kepercayaan kita kepada Kristus. Dengan adanya penderitaan, pencobaan, kesulitan, tantangan, persoalan hidup ini membuat kita semakin bertumbuh dewasa di dalam iman percaya kita kepada Kristus. Allah mengizinkan pengalaman hidup terjadi untuk tujuan-Nya yang membentuk kita.

Ketika menghadapi pergumulan hidup kita harus tetap setia, berserah penuh kepada Tuhan, bersabar, tetap bertekun di dalam doa. Dengan bertekun dalam doa menunjukkan keyakinan kita bahwa Allah akan memelihara, menolong, memberi kesabaran, mengetahui segala yang kita alami, dan menyediakan apa yang kita perlukan serta memberi perlindungan bagi kita. Roh-Nya yang kudus juga akan memampukan kita untuk bertahan.

Seperti saat ini, meski dalam kepanikan kita tetap semangat dalam melakukan persekutuan/ibadah di rumah bersama keluarga kita masing-masing, selalu bertekun dalam doa, serta membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Hal ini merupakan wujud rasa percaya atau iman kita. Berserah penuh kepada Tuhan berarti kita menyerahkan seluruh hidup kita kepada-Nya. Mempercayakan seluruh hidup ini dengan mengandalkan Tuhan, bukan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Kita percaya bahwa Ia akan menolong dan memampukan kita. Masalah, pergumulan yang kita alami mendorong kita untuk memusatkan perhatian kepada Allah, menarik kita lebih semangat dalam persekutuan, membangun karakter serupa dengan Kristus dan memberi kita sebuah kesaksian. Tentu setiap pergumulan mempunyai tujuan. Sehingga hidup kita seturut dengan kehendak Tuhan dan sesuai dengan rancangan-Nya.Marilah kita terus beriman dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan.

Cara kedua yaitu dengan kita bersukacita di dalam Tuhan. Dalam keadaan dan situasi yang sedang melanda, kita diajak untuk tetap bersukacita dan bersabar. Kristus juga mengalami penderitaan, bahkan Kristus yang tidak berdosa, tidak melakukan kesalahan harus menanggung dosa manusia dengan Ia rela mati di salib untuk menebus dosa kita. Penderitaan membuat kita menyerupai Dia. Melalui percobaan yang kita alami pula Allah mengizinkan kita ambil bagian dalam penderitaan-Nya dan membentuk diri kita, memproses hidup kita menjadi lebih baik sesuai dengan kehendak-Nya. Serta kita akan mengambil bagian dalam kemuliaan- Nya, menderita karena Kristus akan memperdalam sukacita orang percaya didalam Tuhan.

Bersukacita seringkali kita lakukan, kita rasakan ketika memperoleh hadiah/ berkat, dalam suasana bahagia/ senang dalam segi-segi positif saja. Dan kadangkala kita lupa bahwa dalam suasana sedih pun kita juga harus tetap bersyukur, bersukacita atas apa yang terjadi dalam hidup ini. Bagi orang percaya sangatlah penting untuk memiliki sukacita, terlebih dalam segala hal, baik susah maupun senang. Sukacita harus menjadi gaya hidup kita sehari-hari sebagai orang percaya. Sukacita yang dari Tuhan bersifat kekal, dan merupakan hal penting dalam membangun karakter kuat dan tangguh. Ketika kita mampu bersukacita dalam segala situasi, kita akan menjadi kesaksian yang baik pula kepada orang lain.

Tetaplah menjadikan Tuhan sebagai teladan dalam hidup ini. Kita yakin dan percaya bahwa semua ini dapat kita lewati, karena kita memiliki terang dalam hati kita, yaitu Allah. Allah yang menuntun hidup kita dalam menghadapi proses ini. Tinggal bagaimana respon kita masing-masing. Mari kita berserah penuh kepada Tuhan, dalam tuntunan tangan-Nya serta bersukacita di dalam-Nya. Kebijaksanaan yang Tuhan beri, Roh Kudus yang membimbing kita bukan menjadikan kita takut, tetapi lebih bijaksana. Dengan peristiwa ini pula kita dapat belajar menjadi pribadi yang dewasa di dalam Tuhan. Kesetiaan dan iman yang sungguh-sungguh akan membawa berkat dalam hidup kita.

*** HWD ***
Hayuning Warta Diansari, GKJW Bulusari

Title: Bersabar Dalam Penderitaan
Permalink: https://gkjw.org/23-bersabar-penderitaan/
Category: Renungan