Artikel - Waktu itu Achmad Yurianto, jubir pemerintah yang setiap hari kita lihat di TV belum lahir. Apalagi Mark Zuckerberg, pembuat Facebook ini. Sehingga informasi pandemi flu Spanyol waktu itu sangat minim sekali. Orang Jawa hanya bisa berkata, "isuk loro, bengi mati". Padahal flu Spanyol ini menyebar cepat di seluruh Hindia
Category: Artikel [86]

2. C.L. Coolen nan Unik – Bagian 1C.L. Coolen nan Unik – Bagian 1
Artikel - C.L. Coolen nan Unik - Bagian 1 Dalam buku Sejarah GKJW: MAGNALIA DEI (Karya Allah yang Agung), penulis Pdt. Em. Ismanoe Mestaka, PT Kanisius, Yogya, 2019, disebutkan di Jawa ada larangan mengabarkan Injil di antara penduduk Jawa dari Pemerintah Hindia Belanda. Meski demikian iman Kristen masuk juga dengan cara yang

3. Dipilih Tuhan untuk MelayaniDipilih Tuhan untuk Melayani
Artikel - Dipilih Tuhan untuk Melayani Saudara yang terkasih, Kita dipilih untuk melayani, kita dipilih untuk menyelesaikan masalah, bukan malah menambah masalah. “Sampeyan iku di pilih supaya ngrewangi nyambut gawe, ojo malah ndhadekke gawe”. Inilah prinsip dasar dari tujuan pemilihan dari dahulu sampai hari ini. Hal ini juga terjadi ketika Para Rasul

4. Rapal Pengandelan – C.L. Coolen nan Unik – Bagian 2Rapal Pengandelan – C.L. Coolen nan Unik – Bagian 2
Artikel - Rapal Pengandelan - C.L. Coolen nan Unik - Bagian 2 Rapal Pengandelan (Penerjemah C. L. Coolen) 1. Sun angandel marang Allah sawiji, anglangkungi kwasanipun, kang waged nyipta langit lan bumi. 2. Sawijining Yesus Kristus, Putra kekasih, Gusti kawula. 3. Kang nampèni Roh Suci, lahir saka prawan Mariyam. 4. Pasrah bawah Pontius Pilatus, sarta dèn

5. Lukisan Tangan BerdoaLukisan Tangan Berdoa
Artikel - Lukisan Tangan Berdoa Lukisan tangan berdoa sering kita lihat di sticker postingan grup WA atau yang lainnya, ternyata itu adalah lukisan Albrecht Durer yang luar biasa. Telah membuat orang terkesan dengan gambar tangan itu, bahkan sebelum mendengar kisahnya pun. Tak heran jika Michael Angelo pernah berkata: "Saya rela mati

6. Taubat dan Muallaf dalam Timbangan Kenusantaraan Kita : In Memoriam Mas Didi "Dionisius" KempotTaubat dan Muallaf dalam Timbangan Kenusantaraan Kita : In Memoriam Mas Didi "Dionisius" Kempot
Artikel - 1. RANAH PRIVAT, BUKAN KONSUMSI PUBLIK Menghadapi maraknya ujaran kebencian (hate speech), ramai-ramai kita sematkan identitas kenusantaraan dalam agama kita. Apakah itu Islam, Hindu atau Kristen, lebih ramah rasanya kalau kita sematkan kata “nusantara” di belakangnya. Entah kenapa, akhir-akhir ini “syahwat keagamaan” kita cepat sekali naik dalam menyikapi

7. Bimbingan Terapi Secara OnlineBimbingan Terapi Secara Online
Artikel - Baru saja selesai selama hampir 2 jam lamanya, saya membimbing salah seorang ibu (sebut saja ibu Mawar) secara online dengan menggunakan fasilitas video call, dimana ibu Mawar ini mengalami masalah emosi sehingga membuat hidupnya terasa terganggu dan tidak nyaman. Ibu Mawar ini masih menyimpan rasa penyesalan yang mendalam dan

8. Refleksi Rumahan #30: Peradaban KeramaianRefleksi Rumahan #30: Peradaban Keramaian
Artikel - Ujaran "nggak rame" (tidak ramai, tidak banyak yang berkumpul, tidak berbondong-bondong yang datang, berkunjung, dan atau - belakangan ini memberi tanda jempol atau gambar hati) serta merta mudah dianggap menandakan adanya hal yang kurang. Pesta yang nggak rame berkonotasi si empunya hajad tidak memiliki banyak teman. Warung nggak rame

9. Sugeng Bujono – Menuju Bujono Suci Pembangunan – Bagian 7 – AkhirSugeng Bujono – Menuju Bujono Suci Pembangunan – Bagian 7 – Akhir
Artikel - Sugeng Bujono - Menuju Bujono Suci Pembangunan - Bagian 7 - Akhir 6 Agustus 1945 bom atom uranium jenis bedil (little boy) menghancurkan Hiroshima. 9 Agustus 1945 bom plutonium jenis implosi (fat man) di Nagasaki Jepang. Amerika Serikat lah yang menjatuhkan bom itu. Dengan persetujuan Britania Raya sebagaimana tertuang

10. Bocah Angon – H+16 PSBB.SbyBocah Angon – H+16 PSBB.Sby
Artikel - "Ojo kebanjur karepmu kang tanpo kusur. Tapamu udharono nuli tangiyo. Sing kok arep arep wis teko. Jenenge BOCAH ANGON gawane sodo lanang. Paranono mangalor mesthi ketemu. Iku kang bakal nundhuhake lelakon kang bener becik. Tut burinen saparane ". Terjemahan bebas : " Janganlah keinginananmu tanpa arah. Hentikan bertapamu dan bangunlah.