gkjw.org -Bacaan: Roma 3: 27-31
2 – Allah Turut Bekerja, Menolong Para Wanita Menjadi Alat-Nya 2 – Allah Turut Bekerja, Menolong Para Wanita Menjadi Alat-Nya
3 – Menjadi Murid dan Saksi Tuhan dengan rendah hati, cerdas dan bersahabat 3 – Menjadi Murid dan Saksi Tuhan dengan rendah hati, cerdas dan bersahabat
SALAM SEJAHTERA DALAM KRISTUS
Sebagaimana kita ketahui bahwa GKJW Jemaat Blitar memanfaatkan ibadah patuwen sebagai sarana katekisasi lanjutan. Dan tahun 2020 ini kita mempelajari Surat Paulus kepada Jemaat di Roma.
Ibadah pekan lalu kita telah mempelajari Roma 3: 21-26 yang gagasan intinya adalah Tetapi sekarang kebenaran Allah telah dinyatakan karena iman dalam Yesus Kristus, bagi semua orang yang percaya; oleh karena kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Semua orang, baik orang bukan Yahudi maupun orang Yahudi, telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Yesus Kristus ditentukan oleh Allah menjadi jalan (sarana) pendamaian oleh iman. Supaya nyata bahwa Allah adalah benar dan membenarkan orang oleh iman.
Setelah membicarakan kebenaran oleh iman dan cuma-cuma, lalu bagaimana dengan kemegahan? Kemegahan dimustahilkan bukan oleh perbuatan melaksanakan Taurat, tetapi oleh hukum iman (ayat 27). Kebenaran oleh iman adalah rahmat Allah, pemberian Allah bukan prestasi. Maka hukum iman tidak boleh dilawankan dengan hukum Taurat, seolah-olah iman itu juga suatu prestasi atau perbuatan dari manusia. Dalam ayat 28 dibenarkan oleh iman dilawankan dengan karena melakukan Taurat. Dari ungkapan ini menjadi jelas bagi kita bahwa iman bukan perbuatan. Karena iman mengandung tiga hal:1. Meninggalkan usaha membenarkan diri melalui melakukan Taurat. 2. Menerima hukuman Allah atas dosanya dan 3. Mencari pendamaian dengan Allah hanya melalui jalan yang telah Allah tentukan, yaitu Yesus Kristus.
Dengan demikian kita bisa belajar dari apa yang dinyatakan Rasul Paulus dalam surat Roma ini bahwa oleh iman hukum Taurat diteguhkan sebagai firman Allah. Artinya Hukum Taurat itu hanya mempunyai arti keselamatan sejauh membawa kepada iman, bukan sebagai alat mencapai keselamatan.
Hukum Kasih, Ibadah, persembahan, pelayanan cinta kasih mempunyai tempat dan kedudukan yang sama dengan Hukum Taurat bukan sarana keselamatan tetapi sebagai sarana membawa kepada iman akan Yesus Kristus.
Pdt. Bambang Margono, GKJW Jemaat Blitar.