Artikel - Saat itu pertengahan tahun 1814, di Surabaya. Pertemuan dengan JOSEPH KAM merubah hidup JOHANNES EMDE. Terutama tentang PI. Bukan kebetulan mereka berdua terdidik Pietisme sejak kecil. Bukan kebetulan pula mereka "terdampar" di Surabaya karena kapal. Konon Emde baru datang di Hindia Belanda 1802 terkena wajib militer. Ikut kapal perang. Sampai
-
GAMBAR PEMANDANGAN AIR TERJUN EP 532
-
Ayo Bermain Dengan Pasir Kinetik yang Memuaskan #Shorts
-
LOGOS PHILO DAN INJIL YOHANES?
-
iAaLIVEAcLagu Anak-anak | Mesin Penjual Otomatis | Lagu Anak | BabyBus Bahasa Indonesia
-
IBADAH MINGGU & PENUTUPAN BULAN KESPEL - 09 JUNI 2024 GKJW NGAGEL
-
IBADAH MINGGU, 9 JUNI 2024 | BAHASA JAWA | 07.00 WIB
-
SELAH WORSHIP : HANYA NAMA YESUS || EDWARD CHEN
-
MALAIKAT INI MENCOBA MENYAMAI ALLAHo #superbook
![Semangat Gotong Royong GKJW Semangat Gotong Royong GKJW](https://gkjw.org/wp-content/uploads/2020/06/gkjw-pandemi-covid-19-gotong-royong-400x225.jpg)
2. Semangat Gotong RoyongSemangat Gotong Royong
Bineka - Saudaraku yang terkasih, Kata gotong royong tidak asing bagi kita. Gotong royong ini merupakan sikap hidup masyarakat Indonesia yang bersedia bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Istilah ini berasal dari kata gotong yang berarti bekerja dan royong yang berarti bersama. Istilah ini diturunkan dari budaya masyarakat desa
![Menghakimi: Tamparan yang Mendidik, Gerakan Warga GKJW, GKJW Menghakimi: Tamparan yang Mendidik, Gerakan Warga GKJW, GKJW](https://gkjw.org/wp-content/uploads/2022/06/menghakimi-tamparan-mendidik-2-400x225.jpg)
3. Menghakimi: Tamparan yang MendidikMenghakimi: Tamparan yang Mendidik
Artikel - Pada ajang Oscar 2022 terjadi insiden Will Smith menampar Chris Rock yang menyebabkan kegemparan global, dan semua orang berkomentar apakah tindakan Will Smith, demi melindungi istrinya, bisa dibenarkan. Hong Huang Xiang, seorang guru SD di Taoyuan, Taiwan menggunakan tamparan Will Smith menjadi suatu pendidikan refleksi yang sangat baik pada
![PENTAKOSTA: Tanpa Kuatir, Gerakan Warga GKJW, GKJW PENTAKOSTA: Tanpa Kuatir, Gerakan Warga GKJW, GKJW](https://gkjw.org/wp-content/uploads/2022/06/pentakosta-2022-tanpa-kuatir-400x300.jpeg)
4. PENTAKOSTA: Tanpa KuatirPENTAKOSTA: Tanpa Kuatir
Renungan - "Gereja sekarang lebih banyak bikin masalah dari pada menjadi jawaban." kalimat itu diucapkan seseorang yang ada di seberang gawai dengan nada marah. Sebut saja namanya Hans, seorang pengusaha yang tinggal di sebuah kota kecil di Jawa Timur. Aku mengenal Hans pada pertengahan 2016 saat melayani di sebuah persekutuan
![Kamulyaning Gusti Wonten ing Gesang gkjw Kamulyaning Gusti Wonten ing Gesang gkjw](https://gkjw.org/wp-content/uploads/2020/06/gkjw-kehidupan-400x225.jpg)
5. Kamulyaning Gusti Wonten ing GesangKamulyaning Gusti Wonten ing Gesang
Renungan - Bacaan : Matius 17: 1-9 Kito asring nggumun naliko manggihi prastowo2 ingkang naliko kito tingali asring2 mboten kados limrahipun. Naliko rame2 rumiyen wonten penampakan wajah Gusti Yesus wonten ing langit (duko leres menopo mboten) lajeng dipun paring makna ingkang mawarni-warni. Raos nggumun ingkang kados mekaten mboten klentu, awit pinci
![stefanus bible-alkitab-kitab-suci, Gerakan Warga GKJW, UMKM GKJW stefanus bible-alkitab-kitab-suci, Gerakan Warga GKJW, UMKM GKJW](https://gkjw.org/wp-content/uploads/2020/05/bible-alkitab-kitab-suci-500x281.jpg)
6. StefanusStefanus
Renungan - Bacaan : KISAH PARA RASUL 7: 55-60 Tema : STEFANUS Ibu/Bapak/Saudara serta anak-anak yang dikasihi Tuhan, Hari ini kita akan mengulas seorang tokoh Alkitab dari Dunia Perjanjian Baru yang bernama Stefanus. Hal-hal yang patut untuk dicermati akan disampaikan dalam bentuk poin-poin sbb (diambil dari laman rubrikkristen.com/7-fakta-tentang-stefanus-di-alkitab/) : 1. Stefanus adalah satu dari
![berjumpa dengan Tuhan Yesus secara pribadi gkjw berjumpa dengan Tuhan Yesus secara pribadi gkjw](https://gkjw.org/wp-content/uploads/2020/06/gkjw-berjumpa-tuhan-yesus-pribadi-400x225.jpg)
7. Berjumpa dengan Tuhan Yesus secara PribadiBerjumpa dengan Tuhan Yesus secara Pribadi
Renungan - Bacaan : Yohanes 14: 15 – 21 Saudara-saudara ada pepatah yang mengatakan Tak Kenal Maka Tak Sayang, pepatah ini ingin menjelaskan bahwa, perasaan sayang, perasaan percaya, akan muncul sebagai reaksi hati yang memang sudah sangat mengenal. Jadi mengenal dengan sungguh-sungguh itu bukan hanya soal kenal tetapi lebih
![Politisasi Agama, Gerakan Warga GKJW, Gerakan Warga GKJW Politisasi Agama, Gerakan Warga GKJW, Gerakan Warga GKJW](https://gkjw.org/wp-content/uploads/2022/06/politisasi-agama-2-400x225.jpg)
8. Politisasi AgamaPolitisasi Agama
Bineka - Politisasi agama adalah politik manipulasi mengenai pemahaman dan pengetahuan keagamaan/kepercayaan dengan menggunakan cara propaganda. Dan kepentingan sesuatu kedalam sebuah agenda manipulasi politik. Nah lebih jelas, mari kita simak sebuah video yang sangat menarik dan membuat kita cerdas di balik sisi politisasi agama. Nampak seorang Direktur Jaringan Moderat Indonesia
![Berkah Dalem, Gerakan Warga GKJW, UMKM GKJW Berkah Dalem, Gerakan Warga GKJW, UMKM GKJW](https://gkjw.org/wp-content/uploads/2020/08/gkjw-berkah-dalem-400x225.jpg)
9. Berkah DalemBerkah Dalem
Artikel - Berkah Dalem Mulanya umat Katholik memakai uluk salam, DEO GRATIAS. Yang berlaku di semua tempat dan waktu. Ketika bertemu, bersapa, mengawalinya dengan deo gratias. Dari kata latin yang bermakna: Syukur Kepada Allah. Salam yang indah penuh makna. Tetapi pada pengucapannya terdengar asing. Ya karena dari bahasa asing (latin) itu. Terlebih bagi
![MA dan RPK - Menuju Bujono Suci Pembangunan - Bagian 5, Gerakan Warga GKJW, GKJW MA dan RPK - Menuju Bujono Suci Pembangunan - Bagian 5, Gerakan Warga GKJW, GKJW](https://gkjw.org/wp-content/uploads/2020/08/gkjw-menuju-bujono-suci-pembangunan-5-400x225.jpg)
10. MA dan RPK – Menuju Bujono Suci Pembangunan – Bagian 5MA dan RPK – Menuju Bujono Suci Pembangunan – Bagian 5
Artikel - MA dan RPK - Menuju Bujono Suci Pembangunan - Bagian 5 11 Desember 1931 terbentuk, "Pasamuwan Pasamuwan Kristen ing Tanah Djawi Wetan". Besluit pemerintah tertera, "Oost-Javaansche Kerk". Jemaat jemaat itu mulai menata diri. Berjalan belajar menuju kedewasaan dan kemandirian. Ketika Jepang datang semuanya menjadi terhenti. Kalau tidak mau dikatakan hancur