Artikel - Semua cerita berawal disini. Rumah tua kayu berlantai dua, di luar kota benteng Surabaya. Pemukiman orang indo Eropa. Rumah Johannes Emde, tukang jam berkebangsaan Jerman. Lantai dasar tempat kerjanya, bengkel arloji. Lantai atas tempat tinggal dan ruang pertemuan OSS (orang saleh Surabaya). Rumah ini juga menyiapkan kamar khusus.
Author: Hadiyanto [34]

2. Ketika PHK PNS – H+2 PSBB.sbyKetika PHK PNS – H+2 PSBB.sby
Artikel - Batavia, sehari setelah Natal. 26 Desember 1932 para pns nya Hindia Belanda turun ke jalan. Dengan memakai seragamnya, jas, pantalon putih lengkap topi helmnya. Para Ambtenaar ini demo sambil mengacungkan poster tuntutannya : "Pemerintahlah yang membuat kami memberontak, Turunkan harga, Naikkan gaji pegawai..." Jaman Malaise, jaman meleset, resesi depresi

3. Dokter Merawat Bangsa – H+25 PSBB.SbyDokter Merawat Bangsa – H+25 PSBB.Sby
Artikel - Saat itu, pandemi Flu Spanyol di Hindia Belanda. Semua negara termasuk Hindia Belanda di buat kalang kabut. Klinik kesehatan rumah sakit penuh sesak orang berobat yang obatnya belum ada. Dinas kesehatan rakyat Hindia Belanda hanya mengandalkan kina dan aspirin. Pil yang sudah teruji masa pandemi malaria tapi untuk flu

4. Semua ber-ikhtiar – H+3 PSBB.sbySemua ber-ikhtiar – H+3 PSBB.sby
Artikel - Pemerintah Hindia Belanda telah melakukan usaha mengatasi pandemi flu Spanyol ini. Virus flu semakin ganas sedang obat dan vaksin belum ada. Di tengah kegalauan, ikhtiar di seluruh negeri pun muncul. Dengan harapan yang sama, pagebluk ini cepat pergi. Tahun 1919, di sebuah laboratorium kedokteran Batavia. Kabar baik muncul. Mereka mengklaim

5. THR hanya ada di Indonesia – H-1 PSBB.sbyTHR hanya ada di Indonesia – H-1 PSBB.sby
Artikel - Suatu kala sebelum lebaran 1952, Perdana Menteri Soekiman menyuruh Jusuf Wibisono menteri keuangannya untuk mencairkan THR. Tunjangan hari raya ini hanya untuk Pamong Pradja (bahasa kerennya sekarang, ASN) saja. Sebelumnya sang menkeu baru saja melaksanakan tugas, tunjangan beras bagi abdi negara itu. Suatu tunjangan benar baru, karena dalam

6. Propaganda SehatPropaganda Sehat
Artikel - Mengawali tahun 1918, bulan Januari penyakit flu muncul di Eropa, Spanyol. Lalu orang menyebut Virus Spanyol. Virus baru lewat udara. Cepat, ganas menyebar ke antero dunia. Virologis Amerika Jeffery Taubenberger menulis, masa ini sejarah pandemi paling ganas dalam sejarah. Dengan menyebut, "The Mother of All Pandemics". Sejarawan Colin Brown dalam

7. Lumbung Pirukunan – Catatan Ekonomi Gerakan Warga (Bagian 4)Lumbung Pirukunan – Catatan Ekonomi Gerakan Warga (Bagian 4)
Artikel - Lumbung Pirukunan - Catatan Ekonomi Gerakan Warga (Bagian 4) Gereja megah Mojowarno telah kokoh berdiri seabad lebih. Berawal dari bangunan biasa saja. Berkerangka kayu dan beratap daun King-King. Selanjutnya dengan biaya 4 Gulden diganti dengan bambu. Di masa Pdt W. Haezoo, Gereja Mojowarno direnovasi sehingga berdinding kayu, beratap genting

8. Berkah DalemBerkah Dalem
Artikel - Berkah Dalem Mulanya umat Katholik memakai uluk salam, DEO GRATIAS. Yang berlaku di semua tempat dan waktu. Ketika bertemu, bersapa, mengawalinya dengan deo gratias. Dari kata latin yang bermakna: Syukur Kepada Allah. Salam yang indah penuh makna. Tetapi pada pengucapannya terdengar asing. Ya karena dari bahasa asing (latin) itu. Terlebih bagi

9. Ratu Adil – H+15 PSBB.SbyRatu Adil – H+15 PSBB.Sby
Artikel - Cuplikan debat, adu elmu Ngabdullah Vs Endang Sampurnawati : Endang : "Ana kemiri tiba saiki, kena dijupuk dhek wingi". Ada buah kemiri jatuh sekarang, tapi buahnya bisa diambil (dinikmati) kemarin. Ngabdullah : "Ratu adil mertamu, tamu mbagekake kang didayohi. Sebiting tanpa sangu" Ratu adil datang sebagai tamu justru ia yang melayani padahal

10. Pohon Ketangi – Menuju Bujono Suci Pembangunan – Bagian 6Pohon Ketangi – Menuju Bujono Suci Pembangunan – Bagian 6
Artikel - Pohon Ketangi - Menuju Bujono Suci Pembangunan - Bagian 6 Kempetai Jepang semakin menggila. Bersama antek anteknya, bak antikris. Tlatah Kristen Jawi Wetan, rata disambangi. Penjara, kamp kamp interniran semua penuh sesak. Penjara di daerah sekelas Kediri saja penuh. Sebagian besar JEMAAT TUMPUK dan seputaran Tulungagung, tawanannya. Tertulis 22