gkjw.org -Dari burung… besok kiamat. Kicauan twitter terus ke medsos lainnya.
Ada yang menghubungkan dengan peristiwa DUKHAN, karena pas Hari Jumat 15 Ramadhan 1441 H.
Narasi gothak gathik gathuk bersliweran. Ditambah kondisi pandemi ini, kelihatannya tambah klop.
Ternyata semuanya ini bersumber dari langit. Sekumpulan asteroid Apollo besok akan melintas bumi.
2 – Rival Baru: Shincheonji di Indonesia 2 – Rival Baru: Shincheonji di Indonesia
3 – Koperasi - Catatan Ekonomi Gerakan Warga (Bagian 1) 3 – Koperasi - Catatan Ekonomi Gerakan Warga (Bagian 1)
Kata NASA, Asteroid 2016 HP6 akan mendekati bumi 8 Mei 2020 jam 04.48 yang jaraknya 1,66 juta kilometer dari bumi. Hal ini diamini LAPAN pula. "Pada jarak tersebut asteroid tidak menimbulkan bahaya bagi bumi," jelas Thomas Jamaludin, kepala LAPAN.
Bukannya fenomena semacam ini dari dulu ada dan lumrah. Berita dari burung, dari langit dari dulu ada dan prediksi (kiamat) tidak terjadi.
Melihat sejarah prediksi dari dulu ada. Prediksi Apokaliptik (berasal dari bahasa Yunani yang berarti menyingkap). Merujuk pada sesuatu yang tersembunyi dan sekarang sudah tersingkap. Yang berkenaan dengan akhir kehidupan manusia atau planet ini.
Prediksi kiamat sebagian besar dikaitkan dengan agama Abrahamik dan merujuk pada peristiwa eskatologis. Kadang tanda dari langit sebagai bahannya.
Ternyata jauh sebelumnya, 35.000 tahun lalu di lereng Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan, ditemukan lukisan cadas gambar perburuan binatang, cap tangan serta gambar geometris matahari dan bintang. Padahal peradaban Mesopotamia baru mengenal astronomi 4.000 tahun silam.
Kemampuan leluhur kita astronomi, ilmu eksak tertua luar biasa. Manusia sebagai jagad kecil (mikrokosmos) berada di jagad besar alam semesta (makrokosmos)
Profesi melihat tanda langit ini penting. WARIGA jabatannya. Tugasnya membaca langit, mencari tanda untuk memulai pekerjaan, membangun candi, cocok tanam bahkan ibadah.
Sistem kalender sampai menentukan awal puasa sampai sekarang masih berguna.
Sayangnya ilmu yang seharusnya berguna untuk manusia untuk jagad kecilnya, mulai berani menafsir jagad besar. Menyimpulkan kehancuran jagad besar pula, yang bukan kewenangannya.
Yang berwenang adalah Yang Mencipta. Dia yang mengawali dan hanya Dia yang mengakhiri…
H+10 PSBB.sby
Hadiyanto, bit.ly
embeumkm.com