gkjw.org -Sate Babi Segaran: Gede Murah Enak
2 – Kuat Dilakoni, Lek Ra Kuat Ditinggal Ngopi 2 – Kuat Dilakoni, Lek Ra Kuat Ditinggal Ngopi
3 – Permainan Bambu Gila 3 – Permainan Bambu Gila
Beberapa bulan lalu waktu teman saya berada di Segaran (Wates, Kediri) mengunjungi mertuanya, ia menawari saya apa titip sate babi enak khas Segaran. Saya menanyakan harganya berapa.
"20 ribu!" katanya membuat saya terkejut. Saya nitip 2 bungkus (20 tusuk). Malam harinya teman saya menghubungi kalau sudah sampai Malang. Saya bergegas pergi ke rumahnya dan lekas pulang lagi membawa sate babi Segaran Wates 2 bungkus.
Di rumah langsung saya buka. "Wow!" Potongan dagingnya besar-besar. Tanpa bersabar saya ambil satu tusuk sate babi dan langsung meluncur ke mulut; rasanya enak sekali. Tekstur daging lembut dan rasanya manis gurih. Bumbu kacangnya yang dibungkus plastik mulai saya tuang bersama dengan irisan besar bawang merah Bali. Saya aduk bersama cabainya. Nasi panas sudah siap di piring, sate babi mulai tertata diatas nasi panas, dituangi bumbu kacang beraroma jeruk nipis dan beberapa saat kemudian langsung habis saya makan dengan lahap bersama saudara-saudara; berhenti sejenak karena kekenyangan kami masih merasa kurang; ingin melahap beberapa tusuk sate babi lagi tapi di meja makan tinggal bungkusannya saja.
Beberapa bulan berselang dengan nikmat sate babi yang masih terngiang pada Minggu 13 Juli 2020 teman saya tadi yang merupakan anak terakhir dari guru Injil di gereja saya mengajak main ke Segaran dengan tujuan utama beli sate babi. Kami mengajak teman-teman lain dan akhirnya berangkat pagi-pagi berlima. Kami bawa bontot nasi putih yang lumayan banyak; 1 rantang dan 1 kotak tupperware.
Pagi sekali kami berangkat naik mobil Suzuki Carry jadul ke arah Batu, lewat Pujon, Ngantang, dan terus saja sambil menikmati keindahan landscape pohon-pohon dan sungai Konto di pagi hari. Hawanya sejuk dan segar. Sampai Kandangan dan kemudian Pare hawa berubah drastis panas.
Perjalanan terus saja Sampai Wates kemudian masuk di jalan besar utama Desa Segaran di mana juga terdapat Gkjw Segaran. Berhenti di plang besar "Sate Babi Wates" saya langsung masuk di warung yang jendelanya bertuliskan sate 07. Saya lihat sate sudah siap dibungkus dan dihidangkan untuk pengunjung lain yang kendaraannya kebanyakan berplat luar Kediri. Saya memesan 5 bungkus sate, 4 bungkus untuk dimakan bersama teman-teman di jalan, dan sisanya untuk saudara-saudara, nenek, dan bapak ibu di rumah. Sambil menunggu saya melihat proses mempersiapkan sate cukup cepat. Beberapa tumpuk sate langsung habis dibungkusi dan ada yang dihidangkan di piring untuk disajikan kepada konsumen. Kemudian tumpukan sate datang lagi dari arah lorong di mana di ujung ruangan yang jaraknya sekitar 20 meter merupakan tempat membakar sate.
cari Google Map
Sembari menunggu dan terus menelan ludah; saya berpikiran kalau membawa 10 tusuk sate babi saja untuk dibawa ke Malang pasti kurang; kalau mau beli lagi harus PP perjalanan 5 jam. Akhirnya saya memutuskan untuk menambah 20 tusuk sate babi lagi.
Saya amati satenya memang besar-besar dan tanpa lemak. Saya masih takjub dengan harganya yang murah yaitu 20rb per bungkus (10 tusuk sate komplit dengan bumbunya). Kalau di Malang Harga sate babi kisaran 40rb dan potongan dagingnya tidak sebesar ini.
Otak bisnis saya berpikir inilah faktor ideal yang memang diinginkan konsumen yaitu gede, murah, enak. Tapi bagaimana bisa ini dipenuhi? Kalau jualan Sate Babi 20rb di Malang pasti bangkrut; karena daging babi sekilo saja di Pasar Besar sudah kisaran 70rb. Kalau disate mungkin bisa jadi 50 tusuk (5 porsi); dijual 20rb/porsi hanya dapat omset 100 ribu; bagaimana dengan cost lainnya seperti bumbu kacang, bawang merah, lombok, arang, tenaga masak dll. Dijamin tidak nutut.
Setelah sate selesai dibungkus kami lanjut pulang lewat Blitar dan rencana sate akan kami makan di perjalanan pulang di sawah-sawah. Di jalan pikiran saya terus penasaran kok bisa ya sate babi gede dan enak seperti ini dijual hanya dengan harga 20 ribu rupiah. Saya terus berdiskusi dan hitung-hitungan dengan teman saya yang lain. Tidak mungkin kalau beli daging di pasar, terus dibikin sate dan dijual dengan harga 20 ribu saja bisa profit. Selang berapa lama teman saya yang mengajak saya ke sini baru bilang kalau babinya ternak sendiri.
"O ya mesti ae!" akhirnya penasaran saya terjawab sudah. Itulah kenapa di display warung Sate Babi 07 milik ibu Lilik tadi juga terpajang produk turunan babi lainnya seperti minyak babi dan rambak babi. Dan katanya juga ada krengsengan babi; lain kali kami akan mencobanya.
Nah inilah kriteria ideal yang bisa membuat keinginan konsumen terpenuhi yaitu gede, murah, enak. Kalau hal ini dipenuhi pasti konsumen puas dan datang lagi. Bayangkan pengunjung sate Babi Segaran Wates bisa datang jauh-jauh dari Surabaya, Malang, Pandaan, dll rela menempuh perjalanan PP lebih dari 5 jam hanya untuk menikmati sate idamannya.
Sejak lama saya berpikiran kalau ingin menang dalam kompetisi usaha (bikin konsumen sangat puas dan kembali) kita harus mempunyai produk usaha yang mempunyai kriteria Gede (kuantitas lebih banyak), Murah, dan Enak (berkualitas). Tapi kendalanya kalau kita kulak atau bergantung pada supplier/pabrik/distributor kita tidak bisa memenuhi kriteria itu. Dulu pengalaman saya jualan produk yang masih kulakan, pasti harga ditekan, belum lagi ada pesaing-pesaing yang menjatuhkan harga. Dan akhirnya dagangan tidak laku karena kalah harga atau kalau laku terjual margin profitnya sangat tipis; capeknya minta ampun; hasilnya sedikit sekali. Untuk menyiasatinya ya tidak lain adalah dengan "bangun pabrik sendiri" atau "ternak sendiri" atau kalau modalnya masih minim ya "produksi sendiri skala kecil".
Saya sudah merasakannya sendiri kalau produk kita adalah buatan kita sendiri, kita bebas memainkan harga, kuantitas, dan kualitas tanpa ditekan distributor dan pesaing kita. Kerja keras dan profitnya pun jauh dari istilah "kerja bakti" seperti kalau kita masih menggantungkan jualan dari produk kulakan.
Saya sudah membuktikannya dan merasa senang kalau produk-produk sudah berhasil diproduksi sendiri.
Berikut produk-produk saya yang sudah produksi sendiri beserta link penjualannya: Lumut Mancing, Beewax Finish/Polish dan Udang Hias Neocaridina
Mendapat penguatan dan inspirasi dari perjalanan ke Sate Babi Segaran Wates Kediri, saya berkeinginan terus memproduksi dan mengembangkan sendiri variant-variant produk baru lainnya.
Oleh Gigih
buka Shopee
embeumkm.com