loading
Merdeka, Gerakan Warga GKJW, GeKaJeWe



Artikel - Berbicara tentang agama dan kehidupan beragama di Indonesia memang tak akan  pernah ada habisnya.  Sudah saatnya  ketika berbicara tentang agama, kita memakai kacamata yang berbeda dari yang selama ini kita pakai, dengan kata lain, melihatnya haruslah dari berbagai sudut pandang. “The Meaning and The End of Religion” karya

gkjw ibrahim tunggul wulung - gkjw.org



Artikel - Cuplikan debat, adu elmu Ngabdullah Vs Endang Sampurnawati : Endang : "Ana kemiri tiba saiki, kena dijupuk dhek wingi". Ada buah kemiri jatuh sekarang, tapi buahnya bisa diambil (dinikmati) kemarin. Ngabdullah : "Ratu adil mertamu, tamu mbagekake kang didayohi. Sebiting tanpa sangu" Ratu adil datang sebagai tamu justru ia yang melayani padahal

sang maha gkjw-salib-bukit - gkjw.org



Renungan - Bacaan: Mazmur 103: 1-22 "TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu". (Mazmur 103:19) Tak dapat disangkal bahwa dalam kondisi kehidupan seperti sekarang ini banyak di antara kita mengalami kegelisahan. Namun kita harus berusaha untuk mengelola kegelisahan kita agar kita tetap berdaya, sehat dan produktif

Warga GKJW Tetulung - gkjw.org



Bineka - Gambar ilustrasi adalah beberapa postingan di beberapa Whatsapp Grup dan juga sosial media Facebook. Itulah postingan dari beberapa pelaku UMKM GKJW yang sedang mempromosikan lapak dan dagangan rekan sejawatnya di embeumkm.com Bagi saya, ini sebuah ide bagus yang sebenar-benarnya. Kekuatan warga se-GKJW, kalo digunakan utk memberi traksi awal kepada akun-akun sosmed

gkjw-melihat-matahari-pantai-siluet - gkjw.org



Artikel - Di saat adanya pandemic covid-19 ini, banyak sekali berita-berita yang bertebaran di sekitar kita. Baik itu di dunia nyata maupun di dunia alam maya. Berita-berita yang beredar itu lebih banyak mengarah kepada hal-hal yang negatif, sekaligus membuat banyak orang menjadi khawatir. Namun tak dapat dipungkiri pula, bahwa

Becik Ketitik "Gendheng" Ketara, Gerakan Warga GKJW, UMKM GKJW.org



Artikel - Kalau anda itu menghayati budaya Jawa pastilah pernah mendengar pepatah bijak warisan leluhur orang Jawa yang berbunyi “Becik Ketitik Ala Ketara”. Pepatah ini terjemahan letterlijk-nya adalah “Yang Baik (akan) terbuktikan, Yang Busuk (akan) tersingkapkan”. Di baliknya terkandung bertumpuk makna agung mulia yang tak akan pernah cukup untuk dituliskan.   Kalaupun

you're currently offline