Artikel - Genap lima belas tahun silam, saya menulis sebuah artikel untuk buku Kenang-kenangan 75 Tahun Majelis Agung Greja Kristen Jawi Wetan (MA GKJW). Artikel itu dimulai dengan mengutip ayat yang berbunyi “sira saka ing ngendi, lan paranira menyang ngendi?” (dari manakah datangmu dan kemanakah pergimu?) yang diambil dari Kitab
-
Naik kereta dengan suasana Pegunungan Puri Animation
-
Aku Membangun 4 Ruang Rahasia Yang Tak Akan Pernah Kamu Temukan
-
WOW Meekah DIYS a Real RAINBOW Lava Lamp Easy Crafts shorts
-
Tarian Shreddy Serbia shorts tmnt ninjaturtles teenagemutantninjaturtles april shredder
-
Ibadah Pemberkatan Pernikahan Yulius Christina GKJW Jemaat Tulangbawang 29 Juni 2024
-
Hop Little Bunnies LBB Jump Hopping
-
Hello my friend Caterpillar LBB insect butterfly
-
WOW Yuk Bikin Tempat Pensil Ala Barbie untuk Boneka kerajinantanganmungil tinycrafts shorts

2. Tata Kelola Yang Baik Sebagai Sumber Kepercayaan OrganisasiTata Kelola Yang Baik Sebagai Sumber Kepercayaan Organisasi
Artikel - Saatnya untuk bicara lebih serius. Setelah keriuhan pendapat terkait penempatan dana abadi GKJW di sejumlah koperasi dan badan usaha investasi –menuai banyak perhatian termasuk di media sosial– saatnya memikirkan langkah perbaikan. Pengakuan terbuka Pelayan Harian Majelis Agung (PHMA) akan kesalahan dalam mengelola dana, patut disambut dengan hati terbuka untuk

3. Unduh-unduh – Catatan Ekonomi Gerakan Warga (Bagian 5)Unduh-unduh – Catatan Ekonomi Gerakan Warga (Bagian 5)
Renungan - Unduh-unduh - Catatan Ekonomi Gerakan Warga (Bagian 5) Perjalanan Lumbung Miskin menjadi Lumbung Pirukunan akhirnya menjadi Unduh-unduh. WARGA menyebutnya sebagai perayaan (RIYOYO). Merayakan rasa syukur hasil panen (biasanya dirayakan bulan Mei). Unduh unduh dirayakan sekitar tahun 1930. Ketika Mojowarno menyatu dengan pasamuwan lainnya (saat itu, 55 pasamuwan) dalam wadah MAJELIS

4. Mangajapa BecikMangajapa Becik
Bineka - Sebaris frasa dalam bahasa Jawa ini merupakan warisan pitutur dari almarhum bapak saya, yang secara gamblang mengingatkan kepada kami putri-putrinya untuk selalu mendasarkan perilaku dan tutur kata pada kata ‘baik’ atau ‘becik’. Dalam bahasa Indonesia, frasa mangajapa becik ini bisa dimaknai sebagai ungkapan berpengharapan yang baik atau berharaplah yang

5. Banyak Jalan Menuju RomaBanyak Jalan Menuju Roma
Renungan - Waosan : YOKANAN 14: 1-14 Tema : BANYAK JALAN MENUJU ROMA Ibu/bapak/para sedherek kekasihipun Gusti, Dinten-dinten punika kula wonten ing jejibahan nyawisaken peladosan baptis kangge salah satunggaling warga calon. Pecawisan punika mawujud ing katekisasi warga calon. Sawetawis materi ing katekisasi punika magepokan kaliyan iman Kristen supados sedherek punika mangke saestu saged

6. PENTAKOSTA Kala ituPENTAKOSTA Kala itu
Artikel - PENTAKOSTA Kala itu. Perayaan Hari Pentakosta di Mojowarno 20 Mei 1923 terasa sangat istimewa. Terasa pas, (seperti) Roh Kudus telah turun diatas kepala kepala orang Jawa itu. Secara ekumenis Minggu Pentakosta juga disebut hari kelahiran Gereja. Bukan karena efek kebangkitan nasional saja (saat itu marak). Kebangkitan Yesus adalah yang

7. Gesang Migunani Tumrap SesamiGesang Migunani Tumrap Sesami
Renungan - Bacaan : Matius 5: 13-20 Bapak ibu para sedherek ingkang binerkahan dening Gusti, Wonten kata bijak ingkang nyebataken "Sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat bagi manusia yang lain" ukoro meniko ngemu teges bilih manungso ingkang kasebat "tiyang sae"/ orang baik meniko ingkang migunani tumrap sesami. Menawi ingkang murah senyum (inggih sae),

8. Nasi Bungkus Covid-19Nasi Bungkus Covid-19
Artikel - Masih ingat cerita tentang sahabat saya, yg bersama mamanya, menyediakan nasi bungkus untuk beberapa keluarga di sekitarnya yang terkena dampak covid-19? Sore ini, adalah kali kesebelas, mereka berbagi nasbung. Memang tidak setiap hari, karena disesuaikan dengan kapasitas tenaga mereka. Dan baru saja, sahabat saya itu melaporkan total pengeluarannya. Sebenarnya, kami

9. Taubat dan Muallaf dalam Timbangan Kenusantaraan Kita : In Memoriam Mas Didi "Dionisius" KempotTaubat dan Muallaf dalam Timbangan Kenusantaraan Kita : In Memoriam Mas Didi "Dionisius" Kempot
Artikel - 1. RANAH PRIVAT, BUKAN KONSUMSI PUBLIK Menghadapi maraknya ujaran kebencian (hate speech), ramai-ramai kita sematkan identitas kenusantaraan dalam agama kita. Apakah itu Islam, Hindu atau Kristen, lebih ramah rasanya kalau kita sematkan kata “nusantara” di belakangnya. Entah kenapa, akhir-akhir ini “syahwat keagamaan” kita cepat sekali naik dalam menyikapi

10. (Bale) Wiyata – Menuju Bujono Suci Pembangunan – Bagian 3(Bale) Wiyata – Menuju Bujono Suci Pembangunan – Bagian 3
Artikel - (Bale) Wiyata - Menuju Bujono Suci Pembangunan - Bagian 3 Hari itu 8 Maret 1942, tentara Jepang masuk Malang. Kota yang dirancang Belanda sebagai benteng kuat seperti Cimahi itu, akhirnya bobol juga. Tentara Belanda mundur ke Dampit. Sore harinya tentara Jepang parade di Ijen Boulevard melewati Kayutangan. Kedatangan Jepang ini
