gkjw.org -Hari ini bulan Mei di Surabaya, 2 tahun lalu. Di sudut kota semarak spanduk bertulis khas Suroboyo seperti,
Suroboyo Wani, Iki Suroboyo Cok, Teroris Jancok, dll
Ini ungkapan kemarahan atau empati warga Surabaya setelah beberapa Gereja di bom.
2 – Semua ber-ikhtiar - H+3 PSBB.sby 2 – Semua ber-ikhtiar - H+3 PSBB.sby
3 – Masalah Penyimpangan Orientasi Seksual 3 – Masalah Penyimpangan Orientasi Seksual
Saya jadi teringat 24 tahun lalu, di kota sama. Sama Hari Minggu, 9 Juni 1996.
Pas Riyoyo Undhu Undhu di Gubeng, ada kabar pembakaran di Sidotopo. Saya ambil motor, beberapa menit sampai sana. Ternyata berita itu benar. Ternyata tempat lain sejenis, senasib hancur tanpa sebab.
Hoax bahasa sekarang, seperti bensin menyulut cepat tanpa konfirmasi benar tidaknya. Persis awal kerusuhan Situbondo, 10 Oktober 1996.
Setelah peristiwa berdarah Situbondo, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang saat itu menjabat ketua PBNU langsung ke sana. Berbela sungkawa atas kejadian tersebut. Termasuk sahabatnya, Prof. Wismoady Wahono, ketua Sinode Gkjw yang gereja turut terkena.
Ternyata Gus Dur dan Wismoady telah lama saling kenal.
"Pendeta Dr. Wismoady Wahono pada tahun 1974 mendapat tamu. Memperkenalkan diri sebagai Abdurrahman Wahid dari Pesantren Tebu Ireng. Tamu itu minta di kenalkan dengan para tokoh GKJW"
Demikian tulisan Salahudin Wahid di Kompas 25 September 2012 dalam Seribu Hari Gus Dur.
Waktu itu Gus Dur tinggal di Pesantren Denanyar Jombang sebagai Sekretaris Pesantren Tebu Ireng.
Sedang Wismoady tinggal di Bale Wiyata Malang sebagai direkturnya.
Dengan senang hati Wismoady mengantar Gus Dur keliling Jawa Timur, sesuai permintaannya. Bahkan beberapa kali Wismoady meminta Gus Dur sebagai dosen tamu di IPTH Bale Wiyata. Program Mahasiswa live in di pondok pesantren, begitu pula sebaliknya dilakukan.
Setelah peristiwa Situbondo, mereka berdua mengajak dari Katholik, Hindu, Budha, sampai kepercayaan bertemu. Lahirlah PERSAUDARAAN SEJATI yang dicetuskan Gus Dur.
Tahun 2002 menyusun proposal, Pro-Eksistensi. Untuk mewujudkan nilai Persaudaraan Sejati secara aktif. Sayangnya 28 September 2002 Wismoady Wahono meninggal dunia. Kelanjutan proposal mangkrak. Terlebih lagi 30 Desember 2009, Gus Dur wafat.
Paling tidak mereka berdua telah menunjukkan persaudaraan Sejati selama hidupnya. Tidak sekedar teori, hanya berbicara di forum yang katanya kerukunan. Apalagi bermodal materai enam ribu.
Mereka melakukan tindakan nyata. Dan saya merindukan orang seperti ini.
H+20 psbb.sby
Hadiyanto, bit.ly