gkjw.org -Apakah yang dipikir dan dirasa seekor kucing tentang kehidupan setelah kematian? Apakah dia berharap mendapat anugerah kesempatan untuk menjadi makhluk yang lebih "mulia", semacam manusia misalnya? Atau menjadi seekor anjing atau burung piaraan yang dimandikan tiap hari?
2 – Iman Meneguhkan Taurat sebagai Firman Allah 2 – Iman Meneguhkan Taurat sebagai Firman Allah
3 – Berduri tapi Wangi 3 – Berduri tapi Wangi
Atau biar bisa sedikit dramatis dan dikenang banyak makhluk lain sepanjang masa, dia membayangkan tubuhnya yang lemah itu diangkat dinaikkan dipindah dari ketidakramahan dunia ini menuju ke suatu tempat nan indah sempurna dimana semua makhluk mengelusnya dengan kasih, membelainya ramah, menyediakan tempat hangat, dan makanan minuman secukupnya serta kelimpahan tempat bermain di antara rumput liar yang sejuk?
Apakah dia sempat membayangkan pula tentang tempat penghukuman bagi kucing lain yang pernah mencakarnya atau manusia yang menendang menginjak menyiramnya dengan air panas membuangnya di tempat sampah? Sebuah tempat penyiksaan?
Mungkinkah dia berpikir tentang seekor kucing pilihan superhero bak nabi dan utusan illahi yang datang di antara mereka untuk membebaskan mereka dan menjadikan mereka yang terhebat terpilih sang penguasa alam semesta?
Sejauh pengalaman saya hidup bersama Sauce, saya menduga, bahwa harapan terbaiknya – setelah kematian sekalipun – adalah menjadi seekor kucing yang mendapatkan tempat paling nyaman dan aman, hidup ditengah bermacam makhluk apa saja yang ramah dan menerima kehadirannya dengan cinta.
Jika membayangkan itu saja, kita manusia, yang menganggap memproklamirkan diri sebagai makhluk mulia, masih kesulitan menemukan cara terbaik untuk bertindak dan bersikap, bagaimana mungkin kita mengobral kotbah tentang seorang nabi pilihan illahi yang diangkat naik ke dunia illahi bagi keselamatan semesta ini?
Selamat menjumpai duniamu yang lebih baik segala makhluk!!!
Kristanto Budiprabowo, buka Facebook