loading

Results For: jesse y joy feat gente de zona 3 amdj vio edit 20175

gkjw-melihat-matahari-pantai-siluet



Artikel - Di saat adanya pandemic covid-19 ini, banyak sekali berita-berita yang bertebaran di sekitar kita. Baik itu di dunia nyata maupun di dunia alam maya. Berita-berita yang beredar itu lebih banyak mengarah kepada hal-hal yang negatif, sekaligus membuat banyak orang menjadi khawatir. Namun tak dapat dipungkiri pula, bahwa

Gusti Mangertos Kabetahan Kita, Gerakan Warga GKJW, GKJW



Renungan - Bacaan : Matius 4: 12-22 Wonten wartawan ingkang wawan rembag kalian salah satunggaling pasien ing griya sakit, "Miturut sampean, Gusti Allah kuwi apa lan sapa dik?" Pasien punika paring wangsulan, "Gusti Allah kuwi Maha tabib, sing mesti paring bagas kasarasan lan kakuatan nalikane wong lagi nandang lara. Panjenengane kuwi

KENAIKAN KUCING KE SURGA gkjw-kucing-kenaikan



Renungan - Apakah yang dipikir dan dirasa seekor kucing tentang kehidupan setelah kematian? Apakah dia berharap mendapat anugerah kesempatan untuk menjadi makhluk yang lebih "mulia", semacam manusia misalnya? Atau menjadi seekor anjing atau burung piaraan yang dimandikan tiap hari? Atau biar bisa sedikit dramatis dan dikenang banyak makhluk lain sepanjang masa,

GKJW THR hanya ada di Indonesia - H-1 PSBB.sby



Artikel - Suatu kala sebelum lebaran 1952, Perdana Menteri Soekiman menyuruh Jusuf Wibisono menteri keuangannya untuk mencairkan THR. Tunjangan hari raya ini hanya untuk Pamong Pradja (bahasa kerennya sekarang, ASN) saja. Sebelumnya sang menkeu baru saja melaksanakan tugas, tunjangan beras bagi abdi negara itu. Suatu tunjangan benar baru, karena dalam

GKJW Mangajapa Becik



Bineka - Sebaris frasa dalam bahasa Jawa ini merupakan warisan pitutur dari almarhum bapak saya, yang secara gamblang mengingatkan kepada kami putri-putrinya untuk selalu mendasarkan perilaku dan tutur kata pada kata ‘baik’ atau ‘becik’. Dalam bahasa Indonesia, frasa mangajapa becik ini bisa dimaknai sebagai ungkapan berpengharapan yang baik atau berharaplah yang

Related Post

Merdeka?, Gerakan Warga GKJW, UMKM GKJW.org

6. Merdeka?Merdeka?



Artikel - Berbicara tentang agama dan kehidupan beragama di Indonesia memang tak akan  pernah ada habisnya.  Sudah saatnya  ketika berbicara tentang agama, kita memakai kacamata yang berbeda dari yang selama ini kita pakai, dengan kata lain, melihatnya haruslah dari berbagai sudut pandang. “The Meaning and The End of Religion” karya

Ikhtisar Setengah Perjalanan Kita (1), Gerakan Warga GKJW, Gerakan Warga GKJW

7. Ikhtisar Setengah Perjalanan Kita (3)Ikhtisar Setengah Perjalanan Kita (3)



Artikel - (Bagian Ketiga) ( Sambungan dari https://gkjw.org/588-ikhtisar-setengah-perjalanan-kita-2/ ) Teologi Queer, sebuah pandangan orang-orang yang concern terhadap keberadaan orang-orang yang diwakili dengan emoji pelangi dalam gawai kita muncul setelah beberapa fokus teologi lain ‘merauo kesuksesan’, seperti Teologi Pembebasan (memberontak terhadap penindasan orang miskin) dan Teologi Hitam (melawan rasisme)[2]. Queer (kata sifat), secara

stefanus bible-alkitab-kitab-suci, Gerakan Warga GKJW, GKJW.org

8. StefanusStefanus



Renungan - Bacaan : KISAH PARA RASUL 7: 55-60 Tema : STEFANUS Ibu/Bapak/Saudara serta anak-anak yang dikasihi Tuhan, Hari ini kita akan mengulas seorang tokoh Alkitab dari Dunia Perjanjian Baru yang bernama Stefanus. Hal-hal yang patut untuk dicermati akan disampaikan dalam bentuk poin-poin sbb (diambil dari laman rubrikkristen.com/7-fakta-tentang-stefanus-di-alkitab/) : 1. Stefanus adalah satu dari

Pancasila: Dari Puncak Kejayaan Majapahit Hingga Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Gerakan Warga GKJW, GKJW.org

9. Pancasila: Dari Puncak Kejayaan Majapahit Hingga Pidato Bung Karno 1 Juni 1945Pancasila: Dari Puncak Kejayaan Majapahit Hingga Pidato Bung Karno 1 Juni 1945



Artikel - Secara etimologis, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Jawa kuno, yang sebelumnya diserap dari bahasa Sansekerta dan Pali, yang artinya “sendi dasar yang lima” atau “lima dasar yang kokoh”. Mula-mula kata “sila” dipakai sebagai dasar kesusilaan atau landasan moral Buddhisme, yang memuat lima larangan. Sebagaimana disebutkan dalam Tripitaka, kelima